Switch to English |
LKI di Indonesia
LKI adalah singkatan dari Lembaga-lembaga Keuangan Internasional atau International Financial Institutions (IFIs). LKI merupakan organisasi internasional, yang beranggotakan beberapa pemerintahan negara, biasanya negara maju. Mereka meminjamkan uang kepada negara berkembang. LKI yang paling menonjol adalah Kelompok Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Asian Development Bank (ADB). LKI juga dikenal sebagai Bank-bank Pembangunan Multilateral (Multilateral Development Banks).
Seri Factsheet bulanan tentang LKI ini menyajikan informasi tentang kiprah mereka di Indonesia. |
Bagian 1 dari 2 bagian
Tiga Peran IFC
IFC mengatakan bahwa tujuan jangka panjang mereka adalah meningkatkan taraf hidup melalui pembangunan ekonomi dalam tiga cara berbeda:
Operasi IFC
Instrumen utama IFC adalah pinjaman, ekuitas dan sindikasi.
Selain jasa resminya, IFC dipandang sebagai "sahabat investor" di negara berkembang karena afiliasinya dengan Bank Dunia, dan hubungan yang erat dan pengaruhnya terhadap pemerintahan negara peminjam.
Kelompok Bank Dunia juga mendukung sektor swasta melalui badan anggota lainnya yaitu, Badan Penjamin Investasi Multilateral (MIGA). MIGA memberikan asuransi investasi terhadap risiko-risiko nonkomersial di negara-negara berkembang. Keterlibatan MIGA dalam sebuah proyek dipandang sebagai cara untuk memperkuat keyakinan dikalangan investor swasta dan publik yang terlibat dalam proyek di negara berkembang yang memiliki risiko-risiko politik.
Struktur Korporasi IFC
IFC berbasis di Washington, DC, dengan kantor-kantor cabang tersebar di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar proyek masih dikendalikan dari kantor pusat di Washington, IFC bermaksud mendesentralisasikan administrasi portfolionya ke kantor-kantor cabang. Secara hukum IFC terpisah dari Bank Dunia dan memiliki Dewan Direktur sendiri. Dalam praktiknya anggota Dewan IFC adalah orang-orang yang sama dengan Dewan Bank Dunia. Presiden IFC, James Wolfensohn, adalah Presiden Kelompok Badan Dunia. Staf IFC, yang bekerja di Washington dan di 69 kantor cabang, diperkirakan berjumlah 1800 orang.
Portfolio IFC di Indonesia berada dibawah Departemen Asia Timur dan Pasifik. Direktur Departemen Asia Timur dan Pasifik adalah Javed Hamid. Perwakilan Regional di Jakarta adalah Amitava Banerjee. Alamat mereka adalah:
International Finance Corporation 2121 Pennsylvania Avenue, N.W. Washington, DC 20433, USA Tel: (1) (202) 473-0400 Fax: (1) (202) 974-4340 |
International Finance Corporation Gedung Bursa Efek Jakarta Menara 2, Lantai 13 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: (62) (21) 5299-3001 Fax:(62)(21) 5299-3002 |
Portfolio IFC
Portfolio IFC beragam, walau terutama terpusat pada jasa keuangan, infrastruktur, serta pembangunan proyek minyak, gas dan tambang.
Distribusi Sektoral IFC yang Disetujui untuk Tahun Fiskal 2000
Jumlah total: US$ 5,8 milyar
SEKTOR | % |
Jasa-jasa Keuangan | 45,9 |
Infrastruktur | 23,3 |
Minyak, Gas dan Pertambangan | 11,0 |
Semen dan Bahan-bahan Konstruksi | 3,1 |
Makanan dan Agribisnis | 2,9 |
Jasa-jasa Sosial (layanan kesehatan, pendidikan) | 2,8 |
Manufaktur | 2,6 |
Kimia dan Petrokimia | 2,6 |
Kayu, Pulp dan Kertas | 2,5 |
Lain-lain | 3,3 |
Pada tahun 2000, IFC menyetujui 258 proyek baru yang bernilai US$ 3,5 milyar dari anggaran mereka sendiri, dan memobilisasi US$ 2,3 milyar dari perusahaan-perusahaan swasta melalui program-program sindikasi. IFC telah beroperasi di 129 negara. Salah satu kritik terhadap mereka adalah karena sebagian besar aktivitasnya terpusat di negara-negara seperti Rusia dan Brazil, yang kurang begitu memerlukan dana pembangunan dan dapat menarik kreditur sektor swasta lainnya.
IFC di Indonesia
Indonesia adalah portfolio negara terbesar ketujuh bagi IFC. Sejak Indonesia bergabung dalam organisasi ini pada tahun 1968, IFC telah menyetujui pendanaan bagi 98 proyek di Indonesia (hingga 31 Desember 2000), dengan total biaya proyek sebesar US$ 8,5 milyar. Jumlah ini mencakup pendanaan IFC sebesar US$ 1,44 milyar dan US$ 1,61 milyar yang dimobilisasi melalui pinjaman sindikasi IFC.
Portfolio IFC di Indonesia (yang disetujui) (US$ 471 juta)
hingga 31 Desember 2000
SEKTOR | % |
Jasa-jasa Keuangan | 9 |
Tekstil | 16 |
Makanan dan Minuman | 14 |
Teknologi Informasi | 12 |
Kimia | 10 |
Barang konsumsi | 6 |
Logam Utama | 10 |
Transportasi | 7 |
Produksi Mineral bukan Logam | 11 |
Lain-lain | 5 |
Investasi IFC di Indonesia ditujukan pada proyek-proyek sektor pertambangan, pertanian dan keuangan. Selain itu juga ada penekanan pada investasi swasta dalam sektor telekomunikasi, transportasi dan air. Dalam sektor keuangan IFC menawarkan berbagai instrumen keuangan baru, investasi dalam bank-bank komersial swasta dan perantara keuangan untuk perumahan. Pada intinya, pinjaman IFC untuk lembaga-lembaga keuangan yang pada gilirannya akan meminjamkan dana tersebut kepada perorangan atau lembaga lainnya.
Untuk memberi gambaran yang lebih baik tentang operasi IFC di Indonesia, berikut ini adalah daftar proyek yang didanai IFC pada periode 1997-2000.
Proyek IFC yang Disetujui - Indonesia (1997- Juni 2000)
(jumlah dalam juta US$)
Keterangan | Pinjaman IFC | Ekuitas IFC | Kuasi-ekuitas IFC | IFC Lain Sindikasi | Pen-danaan | Total Proyek Jumlah | Total Proyek |
Tahun 2000 | |||||||
Desa Ciluluk Sebuah koperasi menerima modal awal kerja untuk menopang kegiatan tenun-bukan-mesin | 0,04 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0,04 | 0 |
PT Bank NISP, Tbk berencana untuk mengembangkan jaringan cabang dan jalur bisnis untuk menyikapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Dan untuk berkompetisi lebih baik dalam sektor perbankan pasca krisis yang lebih terkonsolidasi. | 0 | 5 | 0 | 0 | 0 | 5 | 5 |
PT Makro Indonesia, jaringan hipermarket swalayan yang menjual produk makanan dan non-makanan, sedang mengembangkan operasi distribusi kulakan melalui dana yang diperoleh dari penjualan saham kepada investor yang sudah memiliki saham PT Makro (rights issue). | 0 | 1,33 | 0 | 0 | 0 | 1,33 | 42,5 |
PT Petrosea, kontraktor engineering, konstruksi dan pertambangan multidisiplin, akan menggunakan dana untuk menutup kebutuhan mendesak akan biaya modal 2000-2001, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan keuntungan. | 15 | 1,8 | 8,2 | 0 | 0 | 25 | 83 |
Tahun 1999 | |||||||
Fasilitas Kredit Perdagangan Indonesia menyediakan modal kerja bagi perusahaan Indonesia yang berorientasi ekspor dan meningkatkan peluang bank-bank internasional mau melakukan transaksi keuangan perdagangan dengan mereka. | 0 | 0 | 0 | 50 | 0 | 50 | 140 |
P.T Indorama, produser eksportir benang poliester, menggunakan modal kerja untuk terus beroperasi secara penuh. Melalui pasar sekunder IFC membeli ekuitas untuk mendukung perusahaan yang aktif secara ekonomi ini selama krisis keuangan melanda Asia. | 30 | 3,5 | 0 | 0 | 0 | 33,5 | 33,5 |
Tahun 1998 | |||||||
PT Megaplast Jayacitra akan membangun fasilitas cetak plastik untuk memproduksi kerangka kaset video untuk pasar lokal. Proyek ini memungkinkan Megaplast mendiversifikasikan kapasitas pabrik, meningkatkan produksi, dan bersaing di pasar global. | 11,5 | 2,5 | 0 | 0 | 0 | 14 | 56 |
Tahun 1997 | |||||||
PT AdeS Alfindo Putrasetia mengembangkan dan memodernisasikan fasilitas produksi air dan minuman. | 24 | 7 | 46 | 77 | 97,4 | ||
PT Alumindo Light Metal Industry untuk modernisasi dan pengembangan kapasitas produksi lempeng dan lembar gulung aluminium panas dan dingin. | 15 | 0 | 0 | 0 | 20 | 35 | 97,4 |
PT Bank NISP membiayai usaha kecil dan menengah. | 100 | 0 | 0 | 0 | 0 | 10 | 10 |
PT Berlian Laju Tanker mendapat 10 tanker produksi kecil yang berlayar dengan bendera Indonesia. | 22 | 20 | 0 | 0 | 68 | 110 | 120 |
PT Kalimantan Sanggar Pusaka & Subsidiaries mengembangkan hasil produksi minyak sawit dan karet dengan menanamkan modal di perkebunan, prosesing dan penyimpanan/gudang pelabuhan. | 20 | 15 | 0 | 0 | 15 | 50 | 161,5 |
PT Sayap Mas Utama dan PT Wings Surya untuk meningkatkan dan mengembangkan fasilitas produksi sabun dan deterjen di Jakarta dan Surabaya. | 25 | 0 | 0 | 0 | 55 | 80 | 120,8 |
Artikel ini sebagian besar dirangkum dari Panduan untuk Aktivis yang diterbitkan Bank Information Center "The International Finance Corporation and the Multilateral Investment Guarantee Agency" (Nomor 4); IFC and Indonesia (terbitan IFC); situs IFC.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: situs IFC www.ifc.org dan Bank Information Center www.bicusa.org
Update dan Factsheet tentang LKI tersedia dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Anda dapat memperolehnya melalui email (versi rtf) secara cuma-cuma. Edisi cetak tersedia sebagai suplemen newsletter DTE. Newsletter dapat Anda peroleh dengan cara berlangganan atau saling tukar dengan publikasi organisasi Anda.
Bila Anda ingin menerima Update bulanan dan Factsheet via email, silakan kirim alamat email Anda ke dte@gn.apc.org. Cantumkanlah bahasa yang Anda kehendaki. Anda juga bisa memilih kedua bahasa.