Switch to English |
LKI di Indonesia
LKI adalah singkatan dari Lembaga-lembaga Keuangan Internasional atau International Financial Institutions (IFIs). LKI merupakan organisasi internasional, yang beranggotakan beberapa pemerintahan negara, biasanya negara maju. Mereka meminjamkan uang kepada negara berkembang. LKI yang paling menonjol adalah Kelompok Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Asian Development Bank (ADB). LKI juga dikenal sebagai Bank-bank Pembangunan Multilateral (Multilateral Development Banks).
Seri Factsheet bulanan tentang LKI ini menyajikan informasi tentang kiprah mereka di Indonesia. |
Menanggapi kritik terhadap keterlibatan Kelompok Bank Dunia dalam sektor minyak, tambang dan gas, pada Pertemuan Tahunan 2000 Presiden Bank Dunia, Wolfensohn menyepakati pengkajian kegiatan mereka dalam sektor tersebut dan mencari peran terbaik Bank Dunia dalam industri ekstraktif. Hasil kajian tersebut akan disertakan dalam Pertemuan Rio+10 pada bulan September 2002. Dr. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Indonesia, telah ditunjuk untuk memimpin proses pengkajian tersebut. Sementara kelompok masyarakat sipil menyambut baik niat Bank Dunia untuk melaksanakan kajian, proses dan kemandirian kajian tersebut mengundang banyak kritik. Sejumlah Ornop menuntut proses yang berlanjut tersebut untuk diperbaiki dalam upaya menyikapi keprihatinan-keprihatinan tersebut.
Latar Belakang
Sejumlah kegiatan Kelompok Bank Dunia disektor minyak, tambang dan gas telah mengundang kontroversi dan kritik seputar isu keberlanjutan lingkungan dan sosial, pembagian pendapatan, perlindungan HAM dan dampak proyek pembangunan terhadap masyarakat setempat. Kelompok Bank Dunia membiayai proyel-proyek minyak, tambang dan gas; mendukung perubahan kebijakan dan kelembagaan melalui IBRD dan IFC; dan memberikan jaminan risiko politik kepada perusahaan yang beroperasi dalam ketiga sektor tersebut melalui MIGA. Disatu pihak, dukungan Bank Dunia kepada sektor-sektor tersebut membuahkan keuntungan ekonomi jangka pendek untuk negara yang bersangkutan dan laba besar untuk perusahaan yang terlibat. Dilain pihak, dalam banyak hal pertimbangan sosial dan lingkungan yang memadai tidak begitu diperhatikan. Pada banyak kasus, investasi Bank Dunia tersebut kurang memiliki perangkat pelindung sosial dan lingkungan atau perencanaan untuk mengurangi dampak merugikan.
Pada pertengahan 2000 Bank Dunia menunjuk Dr. Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Indonesia, menjadi Eminent Person (semacam 'Tokoh Utama') yang melaksanakan suatu kajian yang disebut Extractive Industries Review (EIR atau Kajian Industri Ekstraktif). Untuk mendukung perannya, Dr. Salim dilengkapi dengan sekretariat yang bermarkas di kantor IFC di Washington, DC.
Catatan: Departemen Evaluasi Operasi (OED) dan Kelompok Evaluasi Operasi (OEG) Bank Dunia sedang melaksanakan kajian berlanjut terhadap semua sektor ekstraktif tersebut. Kajian mereka akan tuntas pada akhir Juni 2003, sementara sebuah draft Laporan diharapkan akan tersedia pada tahun 2002.
Proses Pada 29-30 Oktober 2001, suatu lokakarya perencanaan tentang EIR berlangsung di Brussel - Belgia, dihadiri oleh 49 peserta yang mewakili para pihak terlibat (stakeholders) dari sektor bisnis, pemerintahan, Kelompok Bank Dunia dan masyarakat sipil. Menurut lokakarya tersebut dan situs web EIR, proses kajian terdiri atas kegiatan berikut:
Bagan alur dari Proses yang diusulkan (per14 Januari 2002)
Agenda Kegiatan yang Diusulkan:
September 2001 | Peluncuran Proses Konsultasi Kajian Industri Ekstraktif; pembukaan situs web, Makalah Latar belakang Kelompok Bank Dunia dapat diakses di situs web |
29-30 Oktober, 2001 | Lokakarya Perencanaan di Brussels |
12-15 Februari, 2002 | Lokakarya Konsultasi Regional I – Kawasan Asia/Pasifik, Lombok Indonesia |
Maret, 2002 | Lokakarya Konsultasi Regional II – Kawasan Amerika Latin dan Karibia |
April, 2002 | Lokakarya Konsultasi Regional III – Kawasan Afrika and Timur Tengah, Pantai Gading |
Mei 2002 | Lokakarya Konsultasi Regional IV – Kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah, Rumania |
Sampai 30 Mei, 2002 | Jadwal sementara penutupan proses konsultasi untuk penulisan laporan |
Sampai 30 Juli, 2002 | Draft Laporan Konsultasi ditayangkan di situs web dan disebarkan secara luas untuk dikomentari |
Awal September, 2002 | Lokakarya Konsultasi Akhir |
30 Oktober, 2002 | Laporan Konsultasi Akhir dipresentasikan Dr. Emil Salim kepada Presiden Kelompok Bank Dunia |
Dalam waktu 3 bulan setelah presentasi laporan akhir | Rekomendasi Manajemen kepada Dewan Direksi Kelompok Bank Dunia tentang "Industri Ekstraktif" |
TIM EIR
Dr. Salim yang berbasis di Jakarta, memimpin Sekretariat yang beranggotakan empat orang di kantor IFC Washington, DC. Staf dipilih oleh Bank Dunia. Dr. Salim dibantu oleh seorang asisten pribadi berbasis di Jakarta. Ia akan membentuk Kelompok Ahli dan Panel Penasihat Regional. Hingga pertengahan Januari 2002, Kelompok Ahli dan Panel Penasihat Regional tersebut belum dibentuk.
Sementara itu, Dr. Salim juga memimpin Manajemen Komite Persiapan untuk Rio+10. Hal ini menimbulkan kekuatiran akan beban kerjanya dan kemungkinan agenda yang tumpang-tindih antara tugasnya di EIR dan Rio+10.
Pendanaan
Kelompok Bank Dunia, Norway Trust Fund dan Germany Trust Fund (Dana Norwegia dan Jerman) menyediakan sejumlah total USD 3 juta bagi EIR.
Kurangnya Kemandirian, Proses yang Diusulkan yang Cacat
Pada awalnya masyarakat menyambut baik gagasan EIR, walaupun agak berhati-hati. Namun kemudian, dijumpai masalah mendasar yaitu dalam hal kemandirian dan proses yang diusulkan. Kelompok-kelompok masyarakat sipil dari negara utara dan selatan menyerukan kepada Tim EIR agar mereka meningkatkan kemandirian terhadap Bank Dunia dan mengubah proses konsultasi agar lebih andal. Kekuatiran mereka secara rinci:
Factsheet LKI edisi berikut menampilkan: berita terakhir tentang reformasi Sekretariat, proses kajian, TOR yang diperbaiki, pembentukan Kelompok Ahli dan Panel Penasihat Regional, dan jadwal kegiatan yang termutakhir.
Sumber-sumber:
EIR website www.eireview.org
Laporan Extractive Industries Consultative Review (EIR) Planning Workshop. Brussels, Belgia, 29-30 Oktober, 2001.
Oxfam America. Sektor Ekstraktif dan Si Miskin. Oktober 2001
Forest Peoples Programme. Kajian Industri Ekstraktif Bank Dunia: Kajian yang terpercaya dan mandiri tentang Keterlibatan Bank Dunia dalam Sektor Tambang, Minyak dan Gas? Sebuah Laporan Ornop tentang Lokakarya Perencanaan Kajian Industri Ekstraktif Bank Dunia diselenggarakan di Brussels antara 28-30 Oktober 2001
Draft Petisi kepada Dr. Emil Salim, yang ditandatangani oleh kelompok-kelompok masyarakat sipil, tanggal sementara 17 Januari, 2002. Petisi ini tidak dikirimkan kepada Dr. Salim karena ada kekuatiran atas bagaimana surat tersebut akan disikapi.
Update dan Factsheet tentang LKI tersedia dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Anda dapat memperolehnya melalui email (versi rtf) secara cuma-cuma. Edisi cetak tersedia sebagai suplemen newsletter DTE. Newsletter dapat Anda peroleh dengan cara berlangganan atau saling tukar dengan publikasi organisasi Anda.
Bila Anda ingin menerima Update bulanan dan Factsheet via email, silakan kirim alamat email Anda ke dte@gn.apc.org. Cantumkanlah bahasa yang Anda kehendaki. Anda juga bisa memilih kedua bahasa.