- Beranda
- Tentang Kami
- Kampanye
- Kawasan
- Tema
- Bahan bakar nabati
- Keadilan iklim
- Masyarakat pesisir dan perikanan
- Bencana
- Ekonomi & Hutang
- Energi
- Penamanan modal asing
- Hutan dan kebakaran hutan
- Hak asasi manusia
- Masyarakat Adat
- Lembaga Keuangan Internasional
- Tanah dan ketahanan pangan
- Hukum
- Pertambangan, minyak & gas
- Perkebunan skala besar
- Politik & demokrasi
- REDD
- Otonomi daerah
- Transmigrasi
- Perairan dan waduk
- Perempuan
- Publikasi
- Link
- Kontak
Kategori terkait
Publikasi
Kawasan
Artikel terkait
Buletin DTE
Berlangganan buletin DTE
Usaha pemerintah Indonesia untuk menghentikan pertemuan solidaritas Papua Barat
Down to Earth No 65 Mei 2005
Perwakilan dari Negara-negara Asia termasuk Thailand, Korea Selatan, Indonesia, Timor Timur, Birma, Sri Lanka dan Filipina bergabung dengan negara lainnya seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris dan Irlandia dalam sebuah pertemuan solidaritas di Papua Barat bulan April/Mei. Salah satu fokus dari pertemuan, yang berlangsung di Manila, Filipina, adalah tindakan kekerasan terhadap perempuan di Papua Barat.
Laporan dari media Indonesia menyatakan bahwa pemerintah Indonesia meminta pemerintah Filipina untuk menghentikan pertemuan, yang, menurut mereka, berjalan tidak sesuai dengan Treaty of Amity and Cooperation yang ditandatangani oleh anggota ASEAN (Association of South East Asian Nations).
Pernyataan yang dikeluarkan panitia pertemuan adalah ucapan selamat pada pemerintah Filipina untuk tidak tunduk pada tekanan Indonesia. Mark Doris dari West Papua Action, berkata 'Apa yang perlu disembunyikan oleh Indonesia? Bila tak ada yang perlu disembunyikan, kami menyerukan ..Indonesia untuk memberikan akses dengan segera dan tanpa pengekangan kepada media internasional dan para LSM supaya mereka dapat melihat sendiri kondisi kehidupan rakyat Papua.
Para wartawan dan LSM internasional secara rutin mendapat penolakan untuk masuk ke Papua Barat.
(Sumber: Klarifikasi Pertemuan Solidaritas Papua Barat 3/Mei/05; Sinar Harapan 28/Apr/05)