Indonesia

Tema: Cukup Adilkah? Perempuan, laki-laki, komunitas dan keadilan ekologis di Indonesia

Hari/tanggal: Kamis, 30 Oktober 2014

Waktu: 9-10 am WIB (2-3am GMT)

Tempat: Kantor Berita Radio 68H, Jakarta.

Live streaming: http://portalkbr.com/network.html

Pembicara: dari Down to Earth, Sawit Watch, SAINS, Solidaritas Perempuan.

Moderator: KBR 68H

Cukup Adil? Perempuan, laki-laki, komunitas dan keadilan ekologis di Indonesia

Buletin DTE edisi khusus 99-100, Oktober 2014

Unduh versi PDF lengkap atau pilih artikel tertentu...

DTE 99-100, Oktober 2014

“…ketika perempuan diberikan ruang untuk berpartisipasi secara aktif, perempuan akar rumput menganalisis, mempertimbangkan dengan serius persoalan sosial ekonomi budaya dan politik yang mereka alami dan rasakan hingga akhirnya menghasilkan rekomendasi yang jelas dan kuat…”(Siaran Pers Kongres Perempuan Poso, Maret 2014)

DTE 99-100, Oktober 2014

Bagaimana situasi keadilan gender di Indonesia? Bagaimana hal itu terkait dengan komunitas dan sistem pengelolaan sumber daya alam? Apa yang terjadi dengan keadilan gender ketika investor masuk? Bagaimana dengan perubahan iklim dan upaya untuk mitigasi dan adaptasi? Dalam artikel pengantar ini kami memaparkan sejumlah tantangan bagi keadilan gender di Indonesia hari ini.

Versi asli Bahasa Indonesia Siaran Pers, Seruan Solidaritas Perempuan Kepada Calon Pemimpin Bangsa “Selamatkan Bumi, Stop Komodifikasi Alam Indonesia” tersedia di website Solidaritas Perempuan di:

http://www.solidaritasperempuan.org/siaran-pers-seruan-solidaritas-perempuan-kepada-calon-pemimpin-bangsa-selamatkan-bumi-stop-komodifikasi-alam-indonesia/

DTE 99-100, Oktober 2014

Sebuah Pandangan dari Kampung Suskun, Papua

Oleh Yuliana Langowuyo, Direktris SKPKC Fransiskan Papua, yang mengunjungi buruh dan masyarakat di Kampung Suskun minimal satu kali dalam sebulan sejak 2011.

DTE 99-100, Oktober 2014

Oleh Mia Siscawati [1]

Artikel ini dipersiapkan untuk Komnas HAM sebagai sebagian Inkuiri Nasional Komnas HAM Hak Masyarakat Hukum Adat Atas Wilayah di Dalam Kawasan Hutan.[2]